Warga RI Ternyata Suka Belanja Online Dibantu AI, Ini Alasannya

Sulut, PaFI Indonesia — Hasil survei terbaru Lazada menunjukkan warga Indonesia ternyata rela bayar lebih untuk mendapat bantuan dari teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam ber belanja online. Simak alasannya.
Survei terbaru Lazada, yang bekerja sama dengan Kantar, itu melibatkan 6.038 pelanggan e-commerce di enam negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Dari hasil survei menunjukkan bahwa fitur AI dalam belanja online populer dan diminati.

Hasil survei tersebut menunjukkan 82 persen pelanggan di platform e-commerce menggunakan AI setidaknya sekali seminggu untuk berbagai keperluan seperti mempermudah pencarian produk, mempercepat layanan pelanggan, dan meningkatkan pengalaman belanja secara keseluruhan.

Associate Director Kantar Indonesia Ummu Hani menjelaskan pengguna yang telah mencoba AI dalam e-commerce
merasakan manfaat signifikan dari fitur ini, terutama dalam konteks kehidupan sehari-hari.

“Karena terutama mungkin [mereka] yang sudah memakai, sudah mulai mencoba juga bahwa penggunaan AI itu sangat relevan untuk kegunaan sehari-hari, dan sangat beneficial untuk e-commerce,” ungkap Hani dalam acara peluncuran sistem AI Lazada di Jakarta, Kamis (7/11).

Hasil survei juga menunjukkan 85 persen konsumen di Indonesia bahkan bersedia membayar untuk pengalaman belanja yang lebih baik dengan dukungan AI, mencerminkan tingginya minat mereka terhadap teknologi ini.

“Kalau kita lihat dan ternyata orang-orang itu juga willing to pay to use AI,

jadi mindset bahwa penggunaan yang mudah itu harus selalu dihitung, dan harus gratis juga, karena saking banyak benefit dari AI tersebut, maka di Indonesia juga tidak apa-apa nih kalau memang harus dibayar,” tutur Hani.

Hasil survei tersebut juga menunjukkan bahwa fitur spesifik dalam AI banyak digunakan untuk berbagai kebutuhan konsumen. Sebanyak 54 persen pelanggan menggunakan chatbot AI untuk mendapatkan dukungan pelanggan yang cepat dan responsif.

“Ternyata objektifnya adalah tadi, enjoyable experience, jadi dengan pengetahuan AI yang sudah ada sejauh ini,

jadi mereka paham bahwa ketika AI itu di-insert di dalam platform [e-commerce],

itu akan bisa memberikan banyak benefit, dan salah satunya yang tadi juga tentang improve discovery,” tambahnya.

Selain itu, 43 persen pelanggan memanfaatkan pencarian berbasis visual untuk menemukan produk yang mereka inginkan,

dan 42 persen mengandalkan rekomendasi produk yang dipersonalisasi untuk mempermudah proses belanja. Dengan rekomendasi yang relevan dan pencarian yang lebih intuitif, AI di e-commerce mampu memberikan pengalaman belanja yang lebih menyenangkan.

Selain kemudahan, AI juga membantu pelanggan dalam membuat keputusan pembelian yang lebih baik. Survei ini menemukan bahwa penggunaan fitur AI membantu menghemat waktu pelanggan dalam menjelajahi produk (77 persen)

dan menyediakan pengalaman belanja yang lebih personal (68 persen).

Bahkan, 61 persen pelanggan menyatakan bahwa AI membantu mereka membuat keputusan pembelian yang lebih terinformasi,

sehingga meningkatkan kepuasan dan keyakinan mereka saat berbelanja.