Museum Nasional Indonesia Pertama Kali Pajang Masterpiece 4 Arca Baru

Jakarta, PaFI Indonesia — Masterpiece, Museum Nasional Indonesia di Jakarta akan resmi dibuka kembali untuk umum pada 15 Oktober mendatang. Menariknya, selain penampilan gedung yang anyar, museum ini juga akan menghadirkan empat koleksi arca baru yang tak pernah ada sebelumnya.
Gunawan, salah satu staf Museum Nasional Indonesia dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi menjelaskan, saat pembukaan nanti pengunjung bisa melihat lebih dekat empat arca yang sebelumnya tak pernah ditampilkan.

“Arca ini baru datang tahun ini dari Belanda. Dan bisa dibilang akan jadi masterpiece selama pembukaan sampai Desember nanti,” kata Gunawan berbincang dengan PaFIIndonesia.com, di Museum Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (11/10).

Gunawan menjelaskan, keempat arca ini berasal dari Singosari. Keempatnya memiliki detail yang unik dan menarik yang berbeda dari arca-arca lainnya.

“Ini memiliki detail unik, yang membuatnya berbeda dari patung-patung lainnya. Misal untuk arca Brahma ini jadi mirip Siwa karena memiliki tangan empat yang identik dengan Siwa,” ujarnya.

Empat arca baru yang jadi masterpiece itu akan ditampilkan di Gedung B Museum Nasional Indonesia yang telah direnovasi dan memiliki wajah baru.

Berikut empat arca masterpiece yang pertama kalinya dipajang di Museum Nasional Indonesia.

1. Brahma

Arca Brahma yang ada di museum ini mirip dengan Dewa Siwa bertangan empat. Brahma sendiri berkepala empat. Melambangkan empat kitab Weda, empat Yuga, dan empat warna.

2. Bhairawa

Bhairawa ini kemungkinan berasal dari ruang utama candi Singosari. Arca ini berwajah krura atau menakutkan yang duduk di atas seekor serigala di atas tumpukan tengkorak dalam keadaan tidak berpakaian.

3. Standing Ganesha

Jika biasanya patung Dewa Ganesha duduk, arca yang akan ditampilkan di Museum Nasional Indonesia ini berbeda, justru berdiri. Arca Ganesha berbadan anak-anak berwajah gajah ini tak lagi duduk, tapi berdiri sempurna.

Arca ini ditemukan di Desa Simojayan di lereng Semeru, hampir serupa dengan arca Ganesha dari Desa Karangkates.

4. Nandi

Arca Nandi dari periode Singhasari digambarkan memakai perhiasan yang raya. Nandi merupakan kendaraan Dewa Siwa, sekaligus penjaga kedamaian Siwa. Dalam bahasa Sanskreta Nandi berarti kebahagiaan.

“Arca Nandi yang ditampilkan di museum ini juga memiliki wajah tersenyum,” ucap Gunawan.