Liburan ke Kota di Italia, Turis Bisa Beli Oleh-oleh Kaleng Isi Udara
Jakarta, PaFI Indonesia — Kamu pasti sering melihat beragam suvenir dan hiasan khas di toko oleh-oleh atau suvenir ketika berkunjung ke suatu destinasi wisata.
Namun, dari sekian banyaknya jenis oleh-oleh dengan beragam daya tariknya, pernahkah kamu ditawari membeli buah tangan berupa kaleng berisi udara?
Itu tentu bukan benda yang lazim untuk dijadikan oleh-oleh, meski pada kenyataannya fenomena unik dan aneh it benar terjadi di Danau Como, Italia. Kendati aneh, kaleng berisi udara itu menjadi daya tarik tersendiri.
Produk tersebut dirilis oleh lembaga pemasaran dan mengklaim produk mereka benar-benar diisi oleh udara. Mereka mengaku produk tersebut mengandung 21% oksigen, 0,93% argon, 0,04% karbon dioksida, dan persentase kecil nitrogen dan neon yang terperangkap dari tepi Danau Como, melansir Euro News.
“Kami berpikir untuk membungkus udara danau dalam sebuah toples yang kemudian dapat dibawa ke mana saja di dunia,” ujar Daniele Abagnale dari lembaga yang mengkurasi proyek tersebut.
Ia menambahkan, “Setelah toples dibuka, toples tersebut dapat diubah menjadi tempat pulpen atau vas bunga dan dapat didaur ulang sepenuhnya.”
Kaleng “berisi udara” ini dijual hampir 10 euro atau senilai Rp170 ribu per buah. Udara kalengan itu tampak seperti aksi pemasaran yang sangat mencolok.
Namun, ternyata bukan hanya tempat wisata Danau Como saja yang menjual kaleng udara lokal seperti itu, banyak tempat di seluruh dunia yang menjual hal sama, seperti di Pegunungan Swiss hingga Pulau Mann.
Mungkin, penjualan buah tangan ini bertujuan agar kamu masih bisa merasakan udara tempat wisata meski sudah sampai di rumah? Atau apakah ini sebuah lelucon besar yang dipercayai banyak wisatawan? Atau apa sebenarnya terdapat nilai tinggi dari sampel udara ini?
Udara kalengan lainnya yang dijual adalah dari Isle of Man, sebuah pulau di Laut Irlandia, seharga €20 atau senilai Rp341 ribu.
Udara yang ada di kaleng tersebut diklaim dapat menyembuhkan rasa rindu kampung halaman dan menghilangkan stres,
sementara udara dari Altay di China digambarkan sebagai udara yang “memabukkan”.
Wisatawan bahkan dapat menulis pada kaleng-kaleng udara tersebut, seakan-akan ia adalah sebuah kartu pos!
Di Inggris bagian Selatan, perdebatan tak masuk akal terjadi gara-gara sebuah bisnis yang menjual botol-botol udara Cornwall seharga lebih dari €80 atau lebih dari Rp1,3 juta. Padahal, kaleng-kaleng tersebut dijual di Devon, daerah lain.
Ada lagi, sebuah perusahaan bernama Fatrrol telah membuat udara kalengan dengan versi yang sedikit lebih lucu. Mereka menjual suvenir tersebut dari berbagai tujuan wisata populer,
termasuk Athena (Yunani), Venesia dan Barcelona (Italia), dan Las Vegas (Amerika Serikat).
Lalu, udara kalengan versi Tokyo mereka, misalnya, mengaku mengandung 10% udara dari lokasi-lokasi di Tokyo,
termasuk Shibuya Crossing, Pasar Ikan Tsukiji, dan Roppongi Hills. Produsen udara kalengan tersebut juga mengatakan kemasan mereka dapat menahan gempa berkekuatan 9,0 SR.
Terlepas dari candaan tersebut, tren ini menimbulkan pertanyaan terkait etika memproduksi kemasan untuk produk yang bahkan tiada,
menambah banyaknya pernak-pernik murah yang dijual ke wisatawan.
Perusahaan menawarkan kaleng lucu yang dapat dipajang di rumah,
tetapi beberapa kaleng lain yang berkualitas buruk bahkan memiliki desain yang tidak menarik sebagian besar
mungkin hanya dibeli sebagai hadiah konyol untuk teman.